Melanjuti hari ke-2 kami di wilayah Sumatra Utara, tepatnya sekarang kami berada di Pulau Samosir, pulau yang terkenal akan Danau Toba.
Untuk cerita sebelumnya bisa dilihat disini
Rute Hari ke-2 ( Medan to Brastagi ):
- Simanindo Museum
- Si Debuk-debuk
- Tele
- Taman Wisata Iman Simaninjo
- Sipiso - piso
- Brastagi
- Gundaling
- Taman Alam Lumbini
- Ucok Durian
Setelah nikmat nya tidur semalam, karena hujan juga udara jadi cukup sejuk tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 06.30 - saat nya bersiap-siap.
- Si Debuk-debuk
- Tele
- Taman Wisata Iman Simaninjo
- Sipiso - piso
- Brastagi
- Gundaling
- Taman Alam Lumbini
- Ucok Durian
Setelah nikmat nya tidur semalam, karena hujan juga udara jadi cukup sejuk tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 06.30 - saat nya bersiap-siap.
Karena seperti biasa mandi saya yang paling lama - jadi nya saya selalu dapat giliran mandi paling akhir, dan ditinggal untuk sarapan (takut
keabisan).
Jam 08.00 saya pun siap, ternyata sarapan ditempat ini, hanya
mnyebutkan nomer kamar dan pilihan menu nya sudah dijatah dengan pilihan nasi goreng atau mie goreng, so
pasti aman tidak akan kehabisan :)
Agar variasi, akhirnya kami
memilih 2 nasi goreng, dan 1 mie goreng..
Benar kata teman saya..
Masakan hotel ternyata tidak terlalu enak, menurut saya agak terasa aneh dan hambar, so far dari menu yang saya coba better pilih nasi goreng nya, dikarenakan telor nya 1 bulet, kalau mie nya sangat tidak jelas hahaha..
Seusai sarapan ternyata si Osh
udah searching pagi-pagi (dia bangun paling cepat, dan sempet-sempet nya
moto-moto di pagi hari), tetapi bangun pagi nya dia tidak sia-sia, dia menemukan peta dari reseptionis hotel yang mengatakan ada jalan alternatif lain untuk kearah Berastagi - alias jalan tembus lewat
darat, so.. kami tidak usah menaiki kapal seperti berangkat kemarin.
Berbagai pertimbangan kami diskusikan, dari jalur-jalur yang ditempuh dan lainnya, ternyata yang menjadi masalah utama hanya bensinnya (karena dari rental sudah dijatah), jika lewat darat so pasti jarak tempuh akan semakin jauh, positif nya: akan banyak pemandangan yang bisa kita lihat - dan berbeda dari kemarin.
Mengenai driver juga harus dibicarakan, apa beliau tahu jalannya? dan lain sebagainya, untungnya bang Nasution cukup pengertian, beliau setuju untuk lewat jalur mana pun. Beliau ini highly recommended menurut saya, karena si abang bawa mobilnya oke punya, walau cepat, penuh perhitungan dan mantabs de.. tanya punya tanya, ternyata si abang memang SIM nya B12, wah sudah kelas kakap.
Untuk bensin akhirnya kami yang harus menambahkan, karena dari pihak rental tidak menyarankan lewat sana, ya dihitung-hitung sama saja biaya naik kapal Rp. 95.000,- digantikan untuk bensin - worth kq.
Setelah berdiskusi dan
beres-beres kamar, sekitar jam 09.00 kami pun meninggalkan hotel, perjalanan
kami melewati Ambarita – Simanindo, perjalanan kami melewati hutan-hutan dikanan
kiri nya, jalanan yang berkelok-kelok, si abang takut kalau kita pada gak kuat
jalan seperti ini, tetapi saya malah sangat menikmatinya.
Di jalan kami
melewati hotel yang cukup besar di pinggir Danau Toba, atap nya berwarna biru
terang – besar tampak nya, dari yang saya lihat seperti nya hotel ini oke juga,
namanya : Sanggam Resort Hotel –
Ambarita <-- i="i" to="to" try.="try." worth="worth">
-->
-->
For info, kalau pas bulan
November setiap tahunnya – ditempat ini selalu diadakan perayaan festival Danau Toba, dan menurut Bang Nasu acara ini selalu ramai, mulai dari lomba perahu, dan tari-tarian.
So, kalau kalian datang pada bulan tersebut, hati-hati saja kehabisan hotel ( better untuk booking terlebih dahulu).
Walaupun pada nyata nya disepanjang
pinggiran Danau Toba ini mayoritas semua dibangun untuk hotel dan resort, katanya tetap saja
banyakan full booked! keren ya.. ~ jadi penasaran...
Dan Akhirnya kami pun tiba di
Simanindo – disini kami mencoba mampir ke Museum
Huta Bolon Simanindo, selain bisa melihat barang-barang suku adat jaman dahulu, kita
juga bisa melihat tarian Tortor, dan Sigale-gale ~ kebetulan sekali acara tidak lama lagi akan berlangsung, sebelum itu kami pun masih sempat
untuk ber foto-foto sekitar museum dan jalanan arah Danau. ( kembali berfoto romantis dengan moo.. hehe )
Dari pelabuhan Tomok kemarin ternyata ada
juga ferry yang bisa mengantar kita untuk langsung ketempat ini, dan setelah acara pastinya akan
dijemput kembali. (sama seperti dari pelabuhan Tomok untuk akses langsung ke Hotel kisaran pinggir Danau
Toba – Carolina & Samosir Village termasuk)- Museum Hutabolon - Bontean - Me & gebetan =P - Gajebo ha3x - |
The Old Village - Batak's Traditional Dance Performance
Mon - Sat : I. 10.30 am, II. 11.45 am
Sun : 11.45 am
Acara tarian pun berlangsung
ramai, mayoritas 70% penonton adalah wisatawan asing.
Disini akan ditampilkan 11 macam tarian, diantaranya tarian adat memotong hewan kurban (hewan yang digunakan adalah kerbau, tetapi diacara ini si kerbau tidak dipotong beneran =P), lalu ada tarian adat memanggil roh nenek moyang, melamar istri, dan terakhir adalah tarian sigale-gale.
Disini akan ditampilkan 11 macam tarian, diantaranya tarian adat memotong hewan kurban (hewan yang digunakan adalah kerbau, tetapi diacara ini si kerbau tidak dipotong beneran =P), lalu ada tarian adat memanggil roh nenek moyang, melamar istri, dan terakhir adalah tarian sigale-gale.
Di bagian penghujung akhir ada
tarian yang mengajak para penonton nya untuk ikut menarikan tarian ini, dan
saya ikut didalamnya, tidak banyak sich yang mau ikutan, saya pikir seru saja
bisa sekalian menarikan bersama-sama tarian adat ini ^^ ( ternyata tidak susah
kq, hanya beberapa gerakan dan selesai YAY..!!) – special thanks to osh yang sudah mau mendokumentasi kan pengalaman saya ini
hehehe..
Tarian berlansung hingga sekitar pukul 11.30, dan kami siap meneruskan perjalanan ini.
Saat nya mulai panik mencari bensin.. hehe..
Di pulau ini paling susah untuk mencari apa pun, ketika kami menemukan pom bensin, ternyata bensin nya yang tidak ada – ternyata memang sudah di borong oleh penduduk setempat untuk di jual kembali, disini saya baru menyadari untung nya di Jakarta tidak boleh nama nya memborong bensin, ini toh maksudnya.
Saat nya mulai panik mencari bensin.. hehe..
Di pulau ini paling susah untuk mencari apa pun, ketika kami menemukan pom bensin, ternyata bensin nya yang tidak ada – ternyata memang sudah di borong oleh penduduk setempat untuk di jual kembali, disini saya baru menyadari untung nya di Jakarta tidak boleh nama nya memborong bensin, ini toh maksudnya.
Akhirnya bensin kami beli dari
penadah di jalanan biasa, harganya pun naik menjadi Rp. 6.000/ liter, dan kami
hanya mengisi 5 liter saja dahulu.
Dijalan kami melewati SiDebuk-Debuk, daerah yang
dialiri oleh air panas langsung dari gunung, maka dari itu banyak sekali tempat disini yang
menawarkan Hot Spring nya, mauuuu sich.. tapi udah siang – panas pula – pake
hot spring weeew.. ogah d.. maybe next time wkkwkww..
Berjalan lagi dengan nama tempat Panguguran, daerah ini cukup seram
karena jalannan nya yang cenderung kecil dan sempit, ditambah kanan-kiri jalannya yang terdapat bebatu-an terjal yang sewaktu-waktu bisa saja jatuh karena
longsorr.. ugghh.. membayangkannya saja saya sudah ngeri, menurut info si
Abang, dulu Jendral Raja Guguk meninggal di tempat ini diakibatkan longsor
tersebut.
Dari Panguguran kami melintasi TELE, tempat ini adalah menara tertinggi
di pulau Samosir, karena yang kita lalui adalah pegunungan, sudah di gunung
yang tinggi, ditambah menara 4 tinggat, jadi saat kita berada diatas menara ini adalah puncak tertinggi di pulau Samosir.
Tele bukan suatu menara besar yang mewah keren kayak Eifel ya :P menara ini terlihat tidak teralalu terawat, dan memang kecil, biaya menaiki dan foto-foto puas ditempat ini Rp. 2.000/orang. Di dalam menara banyak sekali sejenis kupu-kupu berbentuk aneh. Aneh mungkin karena saya baru pernah liad kali ya :P Pemandangan disini sangat menawan.
Tele bukan suatu menara besar yang mewah keren kayak Eifel ya :P menara ini terlihat tidak teralalu terawat, dan memang kecil, biaya menaiki dan foto-foto puas ditempat ini Rp. 2.000/orang. Di dalam menara banyak sekali sejenis kupu-kupu berbentuk aneh. Aneh mungkin karena saya baru pernah liad kali ya :P Pemandangan disini sangat menawan.
Dari Tele, kami kembali melintasi
kebun, tanah, hutan, dan peternakan kuda, sayangnya kuda tersebut tampat jauh sedang merumput,
jadi kami tidak bisa foto-foto kesana dech.
Ditempat ini banyak sekali pohon penghasil kertas, pohon nya tinggi-kurus namanya pohon Eucalyptus - hasil googling hehehe..
Ditempat ini banyak sekali pohon penghasil kertas, pohon nya tinggi-kurus namanya pohon Eucalyptus - hasil googling hehehe..
Jam 2 siang kami sampai juga
di Taman
Wisata Iman, tempat ini cukup besar, dan luas, kalau berjalan sampai ujung
kalian akan menemukan gua Maria yang cukup besar, dan replica bukit Golgota.
Taman Wisata Iman - Sitinjo
Rp. 5.000/orang, dan mobil Rp. 5.000,-
Dtempat ini juga sama gersangnya, jarang sekali ditemui tempat makan yang menarik, bahkan untuk mencari minuman dingin seperti aqua dingin pun tidak ada.. aww awww.. kami kehausan..
Jam 3 kami sampai juga akhirnya
di Piso-Piso, ditempat ini cukup
menjanjikan, karena banyak juga pedagang-pedagang yang berjualan makanan dan
minuman.
Karena terburu-buru, kami foto-foto terlebih dahulu air terjun yang cukup fenomenal di Sumatra Utara ini :P
Kami memang tidak merencanakan untuk turun ke air terjun tersebut, karena perjalanan pasti nya cukup berat dan memakan waktu cukup lama (sayang nya kita hanya pergi 3hari 2 malam – tidak akan sempat untuk ini), dan menurut si Abang, perjalanan ke kaki air terjun pada saat turun tentu nya cepat dan tidak lelah, akan tetapi naik nya :D hehehe – nyengir kuda d.. hahaha.. – dibutuhkan stamina tingkat ekstra.
Karena terburu-buru, kami foto-foto terlebih dahulu air terjun yang cukup fenomenal di Sumatra Utara ini :P
Air Terjun Sipiso Piso - TonggingRp. 4.000/orang, dan mobil Rp. 5.000,-
Kami memang tidak merencanakan untuk turun ke air terjun tersebut, karena perjalanan pasti nya cukup berat dan memakan waktu cukup lama (sayang nya kita hanya pergi 3hari 2 malam – tidak akan sempat untuk ini), dan menurut si Abang, perjalanan ke kaki air terjun pada saat turun tentu nya cepat dan tidak lelah, akan tetapi naik nya :D hehehe – nyengir kuda d.. hahaha.. – dibutuhkan stamina tingkat ekstra.
Seusai foto sana-i, kami
memutuskan untuk segera mengisi perut, tempat makan nya seperti kios warteg
pinggir jalan, tapi saya suka tempat ini, wong sudah lapar – apa pun masuk lah,
kembali saya memesan nasi bungkus, dan yang lainnya soto, untuk makanan jangan
mengharapkan sesuatu yang enak dan wow.. makanan disini biasa aja, dan menurut
saya malah kurang enak :6 tetapi pemandangan gunung dan lainnya membuat kita
kagum akan sang pencipta.
Perjalan panjang kembali
ditempuh, tidak terasa sudah jam setengah 6 sore, waduch sudah agak gelap menjelang malam,
akhirnya kami pun bergegas menuju Berastagi,
di kota ini terkenal akan sayur mayur nya, sehingga sampai dibuat tugu persimpangan jalan
yang di lambangkan dengan bentuk sebuah sayur ‘KOL’ dan nama jalannya pun
menjadi persimpangan kol :P hahahhaah.. unik ya..
- Berastagi - |
Tak jauh dari sini pun kita akan
melewati pasar buah yang terkenal yakni Gundaling, untuk yang mau jalan-jalan
dengan menaiki kuda pun bisa, hanya Rp. 30.000 per 1 putaran.
Disini juga terkenal akan BPK –
Babi Panggang Karo, hmmpp.. terdengar menarik :9 sayangnya, kami tidak sempat
mampir untuk membelinya.. hiks2.. menyesal hingga Jakarta nich.. wkwkwk..
Di Berastagi nya, kami melihat
pemandangan kota menjelang malam, banyak sekali lampu-lampu dari kota,
pemandangan ini mirip ketika kita berada di puncak nya kota Bandung.
Cepat-Kilat, kami pun segera turun untuk
kembali ke kota Medan, diperjalanan kami melewati hotel Miki Holidae (worth – next kalau saya ke Berastagi better untuk menginap
semalam disini) sayangnya saya sudah terlanjur pesan dan bayar untuk hotel di daerah kota Medan, jadinya
saya agak sedih tidak bisa menikmati lebih lama pemandangan kota ini.
Dijalan kami juga melewati Penetapan, tempat ini biasa dipinggir jalan banyak yang
menjual jagung, dan kalau siang hari banyak juga monyet yang berkeliaran
disini, tetapi jangan khawatir, monyet nya bukan monyet bandel, mereka
baik,sopan, dan ramah hehehe.. Jika jagung kalian tidak habis, berikan lah pada
monyet-monyet ini, dan mereka akan makan dengan lucu nya ;)
Sebelum turun terlalu jauh, kami
berniat untuk mengunjungi Taman Alam
Lumbini, awal nya saya mengira ini taman, ternyata seperti bangunan vihara
di Thailand, besar dan mewah! Warna emas nya kiclong banget, sayang nya kami
hanya bisa melihat dari depannya saja, dikarenakan kalau untuk sekedar melihat dan
foto-foto hanya sampai jam 5 sore, sedangkan sampai jam 8 hanya untuk
yang berdoa/sembayang.
- Taman Alam Lumbini - |
Jam 8 tepat kami melewati jembatan samba’e, jembatan yang
terkenal akan air kali nya, walaupun air kali, banyak warga yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat wisata mandi air hehehe.. Mungkin jernih kali ya :P
Jam 8.45 kami benar-benar sudah
berada di kota medan, puff perjalanan panjang yang penuh perjuangan, karena
jalanan dari Berastagi tadi mirip jalanan puncak, dua arah tetapi tiap arah hanya
bisa untuk 1 mobil, dan untungnya si Abang pintar bawa nya, bisa nyelip-nyelip
gtu dech wkwkwkw..
Jam 9 kami melewati tempat yang
terkenal akan duriannya, namanya Ucok
Durian, awal nya si Osh takud kalau makan duren malem-malem, dia takud
kolestrol nya naik, tapi wong tempat ini bukanya mulai sore ke malem, kalau
pagi buka sich, tetapi tidak disediakan tempat untuk makannya, jadi hanya
dibawa pulang saja, dan wow! Tempat ini RAMEEE bangetZZZ..
- Ucok Durian - |
Setiap duren dihargai Rp. 25.000
– 35.000/buah, tergantung besar-kecilnya, enak nya ditempat ini, jika duren
yang kita coba kita rasa tidak enak, makan boleh saja dipulangkan dan ditukar.
Duren Medan memang terkenal,
tidak besar memang tetapi manis dan mantabs.. Kami makan 4 buah saat itu, ya
masing-masing 1 buah dech :P
Hilaf mau lagi tapi sedikit terasa tenggorokan yang kurang enak, so udah dlu d.. makan durennya dilanjut di Jakarta saja.
Hilaf mau lagi tapi sedikit terasa tenggorokan yang kurang enak, so udah dlu d.. makan durennya dilanjut di Jakarta saja.
Och ya hati-hati guys, entah ini
unsur penipuan/ketidak sengajaan?! – saat kami ingin membayar duren yang
kami makan, mereka bilang kalau kita makan 6 buah! Wew! Gimana bisa 6?
Ya memang susah sich kulit yang dikumpulkan langsung diangkat begitu saja, dan
karena saya yakin BANGET saya makan 4 ya gak mau tau! Nge'yel-nge'yel an dech.. Waduchh
ribet juga ya.. ( So becarefull )
Jam 10 malam kami tiba di hotel
yang telah kami booked dari Jakarta, yakni Grand Sakura Hotel, awal nya kami
memesan hotel ini, sudah pasrah d, mau seperti apa hotel nya, cz harganya
memang murah RP. 350.000/malam, bayangan saya hotel nya tidak besar dan seperti
ruko ( keingetan sama hotel-hotel yang ada di Singapore).
Ketika mobil saya sampai depan hotel, saya agak kaget sedikit sich, wah ternyata hotel nya besar dan bagus, pelayan front office nya pun ramah.
Ketika mobil saya sampai depan hotel, saya agak kaget sedikit sich, wah ternyata hotel nya besar dan bagus, pelayan front office nya pun ramah.
- Executive Room | Grand Sakura Hotel - |
Hoki nya, saat saya meminta untuk
ranjang yang king size, mereka bilang untuk bookingan saya di kamar Superior memang Queen bed dan King
nya memang terbatas, karena demikian, akhirnya tidak lama kemudian ternyata
kamar saya pun di upgrade menjadi Executive room, kyaaa naik 2 tingkat dech :P
senang.. senang.. senang.. \('0', )/
Didalam ruangan kami lengkap dan
luas sekali ( 40 s.q), dengan 2 ranjang queen size yang dapat disatukan, wah
lumayan perfecto rasanya,
hanya incident kamar mandi selalu terjadi pada saya - lubang air pada ruangan shower
pun macet sehingga air banyak menggenang ~ untung saja, osh tidak
kehilangan ide, terpaksa penutuh lubang dibuka menggunakan garpu =P aman
dechh.. puffff….
Och y, sayang nya diruangan saya
koneksi wifi tidak bagus, sinyal kurang, dan pada saat saya menelpon ke
operator bawah untuk menanyakan password wifi, telp disambungkan ke nomor lain,
setelah saya menunggu lama, ternyata……. ‘tutttt….tuttt…tuttt…’ telp terputus OMG, setelah itu saya malas, dan terpaksa menggunakan indosat untuk
browsing and check email. – lepas landasssss.. :D
No comments:
Post a Comment